Menurut stasiun BBC, survei itu dijalankan oleh lembaga Pew Research Center, yang berbasis di Washington DC. Dalam survei terkini, Pew melaporkan bahwa pandangan positif warga China atas hubungan RRC-AS dalam dua tahun terakhir menurun drastis.
"Hanya 39% respoden yang menilai bahwa hubungan kedua negara berjalan kooperatif. Ini turun dari 68% pada 2010," ungkap laporan Pew. Sebaliknya, jumlah respoden yang menilai hubungan AS-China sarat dengan permusuhan kini sebesar 26%, padahal dua tahun lalu hanya 8%.
Berlangsung selama Maret dan April, jajak pendapat itu juga mengungkapkan bahwa jumlah respoden yang percaya presiden AS saat ini, Barack Obama, bakal mampu berbuat tepat dalam urusan internasional telah menurun. Kini jumlahnya 38%, padahal dua tahun lalu sebesar 52%.
Sementara itu, sebanyak 48% respoden menilai AS masih menjadi ekonomi nomor satu dunia, sedangkan 29% menyatakan China sebagai kekuatan utama. Survei dari Pew itu melibatkan lebih dari 3.000 warga China.
Hasil survei ini diumumkan menjelang debat pemilihan presiden AS putaran kedua antara Barack Obama dan Mitt Romney, yang berlangsung di Universitas Hofstra, negara bagian New York, pada Selasa malam waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kedua kandidat saat itu menyinggung China, yang sama-sama mereka tempatkan dalam konteks negatif, yaitu sebagai salah satu masalah bagi ekonomi AS.
Seperti dikutip CNN, Presiden Obama dalam debat itu mengklaim telah berupaya mencegah masuknya barang-barang murah asal China demi menyelamatkan industri domestik AS. Sedangkan Romney menuduh China bertahun-tahun sudah menjadi manipulator mata uang sehingga merugikan industri di Amerika dalam berkompetisi.
Kedua negara belakangan ini sering berseteru seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi China dan mulai pudarnya pengaruh AS sebagai negara adidaya. Persaingan dua negara ekonomi terbesar di dunia ini sudah menyangkut ke ranah ekonomi, politik, dan militer.
artikel/berita lainnya:
Berita
- Inpirasi : 7 blogger wanita cantik
- Isu Hamil 3 bulan di penjara, Angelina Menangis
- Polri Resmi Hentikan Kasus Simulator SIM
- AS-Iran Dilaporkan Raih Kesepakatan, Gedung Putih Membantah
- Kelola Hutan Jangan Abaikan Suku Terasing
- Fotografer Mengabadikan Lanskap "Negeri Ajaib"
- Haris 'Telanjangangi' Angelina Sondakh
- FB Scam: Jangan Klik Tautan dengan Iming-Iming Video Seks Miley Cyrus
- SBY 5 Jam Jalan Darat Demi Yubileum 100 Tahun Gereja Katolik
- PAN: Kompetensi Hatta Rajasa sebagai Capres Paling Lengkap
- Bursa Global Tertekan Saham Teknologi, Asia Ikut Merosot
- Satu Lagi Lembaga Rating Naikkan Peringkat Indonesia
- Penjelasan Andi Mallarangeng Sudah Jelas
- 2 Polisi Poso Tewas, Revolver Belum Ditemukan
- Mertua Limbad: Tudingan Susi Soal Zina Tidak Benar
- Blog Porno Mahasiswa Malaysia Hebohkan Jiran
- Israel Batasi Asupan Kalori Warga Palestina di Gaza
- Kekerasan TNI AU terhadap Wartawan Memalukan
- Terpidana Kasus Pembunuhan Juara Olimpiade Matematika Tewas
- MA Harus Sanksi Tegas Hakim Nakal
- Kadin: 2025, RI Jadi Negara Industri Tangguh
- Saran Muhammadiyah untuk Partai Islam
Post a Comment